Santa Clara, California - Intel Corporation 4 Mei 2011 mengumumkan terobosan dalam evolusi transistor, blok bangunan mikroskopis elektronik modern. Untuk kali pertama sejak penemuan transistor silikon lebih dari 50 tahun yang lalu, transistor dengan menggunakan struktur tiga-dimensi akan dimasukkan ke manufaktur bervolume tinggi.
Intel akan memperkenalkan desain transistor 3-D revolusioner yang disebut Tri-Gate, pertama kali diungkapkan oleh Intel pada tahun 2002, menjadi industri tinggi volume pada 22-nanometer (nm) node dalam sebuah chip Intel dengan nama sandi “Ivy Bridge”. Nanometer sama dengan satu miliar meter.
Transistor tri-Gate tiga-dimensi merepresentasikan sebuah pergeseran mendasar dari struktur transistor planar dua dimensi yang tidak hanya memberi tenaga pada semua komputer, ponsel dan elektronik konsumen, tapi juga kontrol elektronik dalam mobil, pesawat ruang angkasa, peralatan rumah tangga, perangkat medis dan hampir ribuan perangkat sehari-hari lainnya selama beberapa dekade. “Ilmuwan dan insinyur Intel sekali lagi membuat terobosan pada transistor, kali ini memanfaatkan dimensi ketiga”, kata Presiden dan CEO Intel Paul Otellini pada rilis resminya.
3-D Intel Tri-Gate transistor memungkinkan chip beroperasi pada tegangan dan kebocoran lebih rendah, memberikan kombinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkatkan kinerja dan efisiensi energi dibandingkan dengan transistor generasi sebelumnya. Kemampuannya memberi fleksibilitas pada desainer chip untuk memilih transistor dengan target daya rendah atau kinerja tinggi, tergantung pada aplikasi.
Transistor Tri-Gate 3-D 22nm menyediakan hingga 37 persen kenaikan kinerja pada tegangan rendah dibandingkan transistor Intel 32nm planar. Keuntungan luar biasa ini berarti bahwa mereka ideal untuk digunakan pada perangkat genggam kecil dengan penggunaan energi lebih sedikit.
Dengan model 3D, transistor kini memiliki tiga "gerbang" untuk mengontrol aliran listrik dibandingkan pada model sebelumnya yang hanya memiliki satu "gerbang". Dengan tiga "gerbang" itu, chip akan mencegah ada aliran yang terlepas dan terbuang. Lantaran tenaga yang dialirkan semakin optimal, semakin optimal pula performa yang dihasilkan.
Terobosan Intel memang belum terbukti bisa berhasil di pasar. Meskipun begitu, analis memperkirakan Intel akan memiliki senjata yang ampuh dalam menghadapi persaingan di pasar perangkat bergerak. Di pasar mobile ini sudah ada Qualcomm dan Texas Instruments yang akan menjadi lawan tangguh. Belum lagi ARM yang menjadi langganan Apple. Mereka sudah membuktikan chipnya bisa mengoperasikan tablet dan perangkat bergerak dengan konsumsi daya yang rendah. Namun soal performa, Intel selangkah lebih unggul.
0 komentar:
Posting Komentar
COMMENT