MODUL
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
KELAS X SEMESTER 2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
1. Prinsip Ekonomi
Harga yang terus meningkat membuat para ibu rumah tangga bingung untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, beras, sayur mayur, lauk pauk. Dengan kebutuhan yang banyak tersebut, mereka harus pintar memilih barang-barang yang mana yang sesuai dengan keadaan keuangannya. Mereka harus bertindak rasional dalam pengertian dengan uang yang ada mereka mendapatkan barang-barang yang sesuai dengan keinginannya dan keluarganya. Prinsip yang mendasari tindakan yang dilakukan para ibu tersebut yang dinamakan prinsip ekonomi.
Macam-macam Prinsip Ekonomi
- Prinsip Ekonomi Produsen
- Menghasilkan barang yang berkualitas
- Menekan biaya produksi serendah mungkin
- Mencari keuntungan maksimal
- Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen
- Prinsip Ekonomi Distributor
- Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu
- Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan
- Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak
- Prinsip Ekonomi Konsumen
- Mendapatkan kepuasan semaksimall mungkin
- Terpenuhinya kebutuhan hidup
- Terhindar dari sifat konsumtif
- Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah
- Terjadinya penghematan atau tidak
Manfaat prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
1. Hemat
2. Cermat
3. Bijak Dalam Mengatur Keuangan
2. Motif Ekonomi
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin yang dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan langkah-langkah dan tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat dikatakan sebagai tindakan ekonomi. Tindakan yang dilakukan seseorang pasti mempunyai alasan yang jelas atau karena ada dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi. Alasan yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi.
Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh prinsip ekonomi.
Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan. Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi.
Macam-macam Motif Ekonomi
A. Motif untuk memenuhi kebutuhan
Seseorang mau melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi untuk satu tujuan yaitu memenuhi kebutuhan hidup.
B. Motif mendapatkan keuntungan
Tujuan seorang pedagang menjual barangnya adalah untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
C. Motif Sosial
Tingkat kemiskinan di Indonesia makin bertambah. Karena itu sebagai makhluk sosial harus saling membantu. Keinginan untuk membantu sesama ini dapat digolongkan dalam perbuatan yang berlandaskan motif sosial.
D. Motif mendapatkan penghargaan
Pengusaha yang telah mendapatkan keuntungan/laba yang tinggi berusaha mendapatkan kepuasan yang lain selain laba yaitu pengakuan dari konsumen bahwa produknya diterima dengan baik.
E. Motif Kekuasaan Ekonomi
Tidak sedikit para pengusaha yang telah memiliki beberapa cabang perusahaan mereka terus mengembangkan usahanya dan tidak takut ancaman pesaing. Karena berkeinginan untuk menguasai pasar contohnya Carefour atau Giant.
F. Motif Politik
Alasan seorang pejabat melakukan kampanye politik adalah agar mereka dapat menduduki jabatan penting di Lemabaga DPR/MPR. Segala cara mereka lakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
BAB III
KEGIATAN EKONOMI DAN PERILAKU EKONOMI
A. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi. Secara garis besar Kegiatan Ekonomi terdiri dari:
1. Produksi
Produksi yaitu kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah faedah dibedakan sebagai berikut:
a. Produksi Barang yaitu kegiatan menambah faedah dengan mengubah sifat dan bentuknya. Hal ini terdiri dari barang konsumsi dan barang modal. Barang konsumsi siap untuk dikonsumsi langsung, barang modal digunakan untuk menghasilkan barang berikutnya.
b. Produksi Jasa yaitu kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya. Terdiri dari jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan, contoh: film,perawatan dokter, pagelaran music. Jasa yang tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh: pengangkutan, pergudangan, dan perbankan.
Tujuan Produksi
Secara umum: memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Secara khusus: dilihat dari kepentingan pihak produsen dan konsumen.
Dari pihak produsen: untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan.
Dari pihak konsumen: untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Fungsi Produksi
a. Menyediakan kebutuhan masyarakat
b. Meningkatkan keuntungan
c. Sebagai alat pemuas kebutuhan
2. Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Tujuan Distribusi
Adalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
Fungsi Distribusi
a. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen.
b. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.
Saluran Distribusi
a. Saluran distribusi barang konsumsi langsung ke konsumen tanpa melalui perantara.
b. Saluran distribusi hasil industry sebagai berikut:
- Produsen agen distributor hasil industry pemakai hasil industry
- Produsen agen pemakai hasil industry
- Produsen distributor hasil industry pemakai hasil industry
- Produsen pemakai hasil industry
c. Saluran distribusi hasil pertanian sebagai berikut:
- Petani langsung ke pemakai
- Petani tengkulak ke pemakai
- Petani tengkulak grosir pedagang kecil pemakai
- Petani pasar swalayan pemakai
3. Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.
Tujuan Konsumsi
a. Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Fungsi Konsumsi
a. Menjaga kelangsungan hidup
b. Memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan.
B. Kegiatan Ekonomi ini dilakukan oleh Pelaku Ekonomi yang terdiri dari:
1. Rumah Tangga Keluarga
Memiliki dua peran:
Pertama sebagai konsumen yaitu dengan membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua sebagai penyedia jasa factor produksi berupa: modal, tenaga kerja, tanah dan lain-lain.
2. Rumah Tangga Produsen atau Perusahaan
Berupa kesatuan yuridis dan ekonomis dari factor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Di lihat dari kepemilikannya dibedakan menjadi BUMN dan BUMS. BUMN menekankan layanan kepada masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. BUMN dan BUMS (Persero) hamper sebagian besar bertujuan mencari laba.
3. Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi dapat dilihat dari kegiatan produksi dan konsumsi. Dari kegiatan produksi pemerintah memiliki andil dalam mengelola segala yang ada di alam ini. Dari kegiatan konsumsi adalah belanja keperluan Negara, perawatan harta Negara.
4. Masyarakat Luar Negeri
Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:
a. Memperoleh pinjaman untuk pembangunan
b. Eksport hasil produksi
c. Pengiriman tenaga kerja
d. Berbagi perkembangan IPTEK
e. Import barang
C. Peran dan Pola Interaksi Pelaku Ekonomi
Yaitu berupa hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi yang saling berkaitan satu sama lain. Berikut penggambarannya:
1. Rumah tangga keluarga membeli barang konsumsi atau jasa dari rumah tangga produsen.
2. Rumah tangga produsen atau prusahaan membutuhkan factor-faktor produksi dari rumah tangga keluarga.
3. Perusahaan atau masyarakat membayar pajak kepada pemerintah.
4. Pemerintah membangun sarana dan prasarana umum untuk semua pihak dengan menggunakan uang pajak.
5. Adanya eksport dan import.
BAB IV
PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUKSI
1. MANFAAT DAN NILAI SUATU BARANG
A. Guna dan Manfaat Barang
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Macam-macam kegunaan atau manfaat barang:
a. Kegunaan bentuk (Utility Plece)
b. Kegunaan Tempat (Utility of Plece)
c. Kegunaan kepemilikan (ownership Utility)
d. Kegunaan waktu (Utility of time)
e. Kegunaan pelayanan (Service Utility)
f. Kegunaan dasar (Emementary Utility)
B. Nilai Barang
Suatu barang dan jasa dikatakan bernilai, karena mempunyai kemampoan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
2. TEORI KONSUMSI
A. Hubungan antara jumlah dan kegunaan suatu barang
Jumlah barang yang dimiliki dan kegunaannya sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap barang tersebut. Manfaat suatu barang bagi tiap-tiap orang akan berbeda-beda tergantung dan kwalitas dari barang yang dimiliki atau di konsumsi.
B. Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
Utilitas dari meminum air dapat dinyatakan dalam angka. Misalnya, pada saat Anda pertama kali minum, tingkat utilitas Anda baru mencapai nilai 6 util. Selanjutnya, pada saat Anda meminum air dalam gelas kedua nilai tingkat utilitas Anda meningkat menjadi 11util. Demikian juga, pada saat Anda meminum air dalam gelas ketiga nilai tingkat utilitas Anda naik lagi menjadi 15 util. Selanjutnya, secara berturut-turut untuk gelas keempat nilai tingkat utilitasnya menjadi 18 util, untuk gelas kelima nilai tingkat utilitasnya menjadi 20 util, untuk gelas keenam nilai tingkat utilitasnya adalah 21util, untuk gelas ketujuh juga nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util. Situasi tersebut dapat digambarkan dalam table, buatlah tabelnya!
C. Hukum Gossen II
H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”
Contoh Tabel yang anda buat tersebut menguraikan tentang seorang konsumen yang memaksimumkan utilitas dari satu barang (air minum) yang dikonsumsinya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap konsumen selalu mencoba mancapai utilitas maksimum dari berbagai jenis barang yang dikonsumsinya. Seandainya harga setiap barang adalah sama, utilitas akan mencapai maksimum pada saat utilitas marjinal dari setiap barang adalah sama. Sebagai contoh, Fatimah mengonsumsi 3 jenis barang yaitu X, Y, dan Z. Ternyata kuantitas X yang kedua, kuantitas Y yang ketiga, dan kuantitas Z yang kelima, memberikan utilitas yang sama. Jadi, Fatimah akan mencapai utilitas maksimum pada saat mengonsumsi dua unit barang X, tiga unit barang Y, dan lima unit barang Z. Secara ringkas, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
MUX = MUY = MUZ
3. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
Faktor produksi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan wirausahawan. Menurut prilaku penggunaannya, faktor produksi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok sebagai berikut:
a. Faktor Produksi Tetap
b. Faktor Produksi Tidak Tetap
BAB V
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Permintaan
1. Pengertian Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau
dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu
tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa
baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak
bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)
Hukum
permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam
keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum
permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan,
maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli
semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke
mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia
adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi
perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.
2. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat.
Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun
kuantitas permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap
barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih
penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting
dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan
berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,
sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok
tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
6 Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera
masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan.
Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah
permintaan akan dipengaruhinya.
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat
tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku
dengan kertas koran.
D. Kurva Permintaan
Kurva
ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang
berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta
(Q). Mengapa demikian, karena:
- Orang
yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu
membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
- Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi membeli karena mampu.
Berdasarkan
keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah
barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Harga
Jumlah yang dibeli
Rp. 200,00
100 unit
Rp. 300,00
90 unit
Rp. 400,00
80 unit
Rp. 500,00
70 unit
Rp. 600,00
60 unit
Rp. 700,00
50 unit
Rp. 800,00
40 unit
Dari contoh di atas, kerjakan latihan berikut dalam bentuk kurva permintaan!
Harga
Jumlah yang dibeli
Rp. 300,0 0
900 unit
Rp. 400,0 0
800 unit
Rp. 500,00
700 unit
Rp. 600,00
600 unit
Rp. 700,00
500 unit
E. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva
permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan,
apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan
juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada
saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi
Rp.40,00 jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun
menjadi Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70 unit.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan
masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan
meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan
turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.
Dari
data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya.
Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit.
Harga naik menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750
unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang
diminta naik menjadi 1.300 unit.
F. Hukum Penawaran (The Law Of Supply)
Penawaran
adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya
penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga
antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
Apabila
harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan
meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran berbanding
lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
2. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah
penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga
menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
3. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga
jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah,
sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan
meningkatkan keuntungan.
4. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan
berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah
penawaran barang/jasa.
5. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga
dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga
mempengaruhi jumlah penawaran.
H. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan
bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam
jumlah yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan
seksama.
Tabel Penawaran
Harga
Jumlah yang ditawarkan
Rp. 100,00
200 unit
Rp. 200,00
300 unit
Rp. 300,00
400 unit
Rp. 400,00
500 unit
Rp. 500,00
600 unit
Setelah
Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran,
cobalah selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva
permintaan.
Data Permintaan dan Penawaran
Harga
Jumlah permintaan
Jumlah penawaran
Rp. 200,00
900 unit
300 unit
Rp. 300,00
800 unit
400 unit
Rp. 400,00
700 unit
500 unit
Rp. 500,00
600 unit
600 unit
Rp. 600,00
500 unit
700 unit
Rp. 700,00
400 unit
800 unit
H. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan
berkurang menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
No.
Harga
Jumlah penawaran
1
Rp. 25,00
500 unit
2
Rp. 35,00
650 unit
3
Rp. 20,00
400 unit
Cobalah buat kurva penawaran dengan data-data di atas!
KESEIMBANGAN HARGA
Setelah mempelajari kegiatan ini, siswa dapat:
1. menjelaskan arti harga keseimbangan;
2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;
3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;
4. menyebutkan golongan pembeli;
5. menyebutkan golongan penjual;
6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan
7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.
Permintaan/pembeli
berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang
murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara
permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut
keseimbangan harga.
2. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga
keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi
rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara
produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga
keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan
permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva
penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya
harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya
jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan
dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.
Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P
pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan
(S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
Penjual
menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/
ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00
dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi
kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha
menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada
harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, sebesar 5.000 unit.
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli
dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga
pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi
konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a.
Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang
memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal)
mendapatkan premi konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga
pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi
produsen.
b.
Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal
yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub
marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
c.
Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak
memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga
pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik
keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari
naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah
permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00.
Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.
Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah
permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi
Rp.15,00.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun.
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah
penawaran bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi
Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah
penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi
Rp.35,00.
Agar
Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik
keseimbangan akibat pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam
satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.
Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.
Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P
Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan jumlah penawaran dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat
menjadi 50 unit, harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran
berkurang menjadi 30 unit, harga naik menjadi 40,00.
BAB VI
HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
a. Fungsi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran
1. Fungsi permintaan
a. Fungsi ialah, suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat.
b. Fungsi permintaan
Variabel yang mempengaruhi (P), variable yang dipengaruhi (Q).
Q = f(P)
· Fungsi permintaan linier
Secara matematis ditulis:
Q = f(P), Q = a-Bp
Sehingga diperoleh rumus:
(P-P1)/(P2-P1) = (Q-Q1)/(Q2-Q1)
Contoh soal:
1) Fungsi permintaan dinyatakan dengan persamaan Qd=10-2P. Gambar kurva permintaannya!
Jawaban:
Permintaan
Qd = 10-2P
P
Q
0
10
5
0
(Q,P)
(10,0)
(0,5)
P
5
Qd = 10-2P
0 5 10 Q
2) Pada tingkat harga Rp 1.000,- barang yang diminta konsumen sebanyak 400 unit. Harga naik menjadi Rp 1.500,-, jumlah barang yang diminta konsumen turun menjadi 300 unit. Carilah fungsi permintaannya!
Jawaban:
Bentuk umum:
Qd = a-Bp
400 = a-1000b
300 = a-1500b
100 = 500b
b = 0,2 à substitusikan ke persamaan 1
è 400 = a-1000(0,2)
400 = a-200
a = 600
Fungsi a à Qd = a-Bp à Qd = 600-0,2P
2. Fungsi penawaran linier
Q = f(P) = a+bP
Contoh soal:
Pada tingkat harga Rp 1.500,- jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 300 unit. Harga naik menjadi Rp 1.600,-, numlah barang yang ditawarkan naik menjadi 600 unit. Carilah fungsi penawarannya, serta gambarkan grafiknya!
Jawaban:
Bentuk umum:
Qs = a+Bp
300 = a+1500b
-300 = -100b
b = 3 à Substitusikan ke persamaan q
è 300 = a+1500(3)
300 = a+4.500
a = -4.200
Fungsi penawaran à Qs = a+Bpà Qs = -4.200+3P
Kurva fungsi Qs = -4.200+3P
a. Titik potong dengan sumbu P à Qs = 0
Qs = -4.200 + 3P
0 = -4.200 + 3P
3P = 4.200
P = 1.400 à diperoleh titik (0,1400)
b. Titik potong dengan sumbu Q à P = 0
Qs = -4.200 + 3(0)
Qs = -4.200 à diperoleh titik (-4.200,0)
P
(0,1400)
Qs = -4.200+3P
(-4.200,0) 0 Q
b. Pengertian elastisitas dan macam-macamnya
Pada harga yang tetap (cetrisparibus), jika harga berubah akan mengakibatkan perubahan permintaan maupun penawaran. Ada dua elastisitas:
1. Elatisitas permintaan
Ialah, tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yg diminta terhadap perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Permintaan= (Persentase perubahan jumlah barang/jasa yg diminta) /(presentase perubahan harga)
Atau untuk rumus Absolut /Busur:
Ed =
Sedangkan untuk rumus relative:
E = (P1/Q1) x (∆Q/∆P)
Keterangan:
P1 = Harga mula-mula
P2 = Harga setelah perubahan
Q1 = Jumlah mula-mula
Q2 = Jumlah setelah perubahan
∆P = Perubahan harga (P2-P1)
∆Q = Perubahan permintaan (Q2-Q1)
· Macam-macam elastisitas permintaan:
a) Permintaan Elastis (Ed>1)
Konsumen peka terhadap perubahan harga barang. Contoh: Barang-barang elektronik (VCD, TV, DVD,dsb).
b) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)
Pada harga tetap besarnya permintaan tak trehingga (berapapun persediaan barang/jasa yg ada akan habis diminta oleh konsumen). Contoh: BBM.
∆Q=∞
∆P= 0
Ed= (∆Q/∆P)x(P/Q) = ∞
c) Permintaan Inelastis (Ed<1)
Meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya.
Contoh: Barang2 kebutuhan pokok dan barang-barang yg tidak punya pengganti.
d) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed=0)
Untuk barang yg sangat penting, berapapun perubahan harga tidak akan mempengaruhi jumlah barang yg diminta.
Contoh: Lukisan peninggalan dari eplukis terkenal, tanah.
e) Permintaan Elastis Uiter (Ed = 1)
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yg diminta sebesar 1%.
· Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Elastisitas Harga dari Permintaan
a. Ketersediaan barang substitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubstitusi, maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
b. Intensitas kebutuhan
c. Pendapatan konsumen
d. Tradisi
2. Elastisitas Penwaran
ialah, tingkat/derajad kepekaan perubahan jumlah yg ditawarkan terhadap perubahan harga. Besar kecilnya pengaruh perubahan jumlah yg ditawarkan terhadap perubahan harga diukur dengan koefisien elastisitas.
Es = ((∆Q/Q1)x100%)/((∆P/P1)x100%)
= (∆Q/∆P)x(P1/Q1)
· Macam-macam Elastisitas Penawaran:
a) Penawaran Elastis (Es>1)
Bahwa penjual peka terhadap harga, adanya perubahan harga 1% menyebabkan trejadinya perubahan jumlah yg ditawarkan lebih dari 1%.
b) Penawaran Elastis Sempurna(Es = ~)
Pada harga tretentu jumlah barang yg ditawarkan tidak terbatas/perubahan harga 0% menyebabkan trejadinya perubahan jumlah barang yg ditawarkan lebih dar 0%.
c) Penawaran Inelastis (Es<1)
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yg ditawarkan kurang dari 1%.
d) Penawaran Inelstis Sempurna (Es = 0)
Pada tingkat harga berapapun jumlah barang yg ditawarkan tetap.
e) Penawaran Elastis Satuan (Es = 1)
Presentase perubahan harga sama dengan presentase jumlah barang yg ditawarkan.
· Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
a) Waktu
1) Jangka waktu sangat pendek
2) Jangka Pendek
3) Jangka Panjang
b) Daya tahan produk
c) Kapasitas produksi
c. Menentukan elastisitas permintaan dan penawaran
Contoh soal:
1) Hitunglah elastisitas dan sifat elastisitasnya jika diketahui:
P
Q
Rp 50.000,-
10.000 Unit
Rp 70.000,-
8.000 Unit
2) Pada saat harga barang Rp 400,-/unit, banyaknya barang yang ditawarkan 20 unit. Bila harga naik menjadi Rp 800,-/unit, banyaknya barang yg ditawarkan 25 unit. Elastisitas harga dari penawaran tersebut adalah?
Jawaban:
1) Ed = (∆Q/∆P)x(PxQ)
= ((Q2-Q1)/(P2-P1))x(PxQ)
= (-2000/20000)x(50000/10000)
= (-1/10)x5
Ed = -5/10= -1/2 (Ed<1)àInelastis
2) P1= Rp 400,- Q1= 20 unit
P2= Rp 800,- Q2= 25 unit
Es = (∆Q/∆P)x(P/Q)= (5/400)x(400/20)
= 2000/8000= ¼ (Es<1) à Inelastis
d. Pengertian harga dan output keseimbangan
Harga keseimbangan = harga pasar
Harga kseimbangan adalah, “Harga yg terbentuk pada tingkat dimana jumlah yg diinginkan penjual maupun pembeli adalah sama.”
Output keseimbanagn adalah, “Jumlah barang yang disepakati entara penjual dan pembeli yang terbentuk pada tingkat harga yang diepakati antara penjual dengan pembeli.”
Keseimbangan pasar terbentuk dari titik temu kurva permintaan dan kurva penawaran.
P
10000 S
5000 E
D
0 5 10 Q
Keterangan:
Pada harga barang Rp 10.000,- barang yang ditawarkan oleh penjual sebanyak 10 unit, tetapi yang diinginkan oleh pembeli adalah 5 unit. Tetapi pada harga turun menjadi Rp 5.000,- penjual menawarkan 5 unit barang yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada harga Rp 5.000,- dan jumlah barang 5 unit inilah terjadinya keseimbangan harga dan output.
e. Menentukan harga dan output keseimbangan
Contoh soal:
Fungsi permintaan Qd = 30-0,5P, dan fungsi penawarannya Qs = -20+2P. Carilah titik keseimbangannya (harga dan jumlah barang), serta gambarkan grafiknya!
Jawaban:
· Keseimbangan à Qd = Qs
30-0,5P = -20+2P
50 = 2,5P
P = 20 à Substitusikan ke persamaan Qd
è Qd = 30-0,5P
Q = 30-0,5(20) = 20
· Keseimbangan terjadi pada (Q,P), yaitu pada tingkat jumlah barang 20 unit dan tingkat harga Rp 20,- (20,20).
· Fungsi permintaan: Qd = 30-0,5P
a) Titik potong sumbu Q à P=0
Qd = 30-0,5(0)
Qd = 30
Diperoleh titik (30,0)
b) Titik potong sumbu P à Q=0
Qd = 30-0,5P
0 = 30-0,5P
P = 60
Diperoleh titik (0,60)
· Fungsi penawaran: Qs = -20 +2P
a) Titik potong sumbu Q à P = 0
Qs = -20+2(0)
Q = -20
Diperoleh titik (-20,0)
b) Titik potong sumbu P à Q = 0
0 = -20 + 2P
P = 10
Diperoleh (0,10)
P
60 Qs = -20 + 2P
20 E (20,20)
10
-20 0 20 30
Qd= 30-0,5P
f. Pergeseran titik keseimbangan
Ada dua macam pergeseran titik keseimbangan
1) Perubahan harga keseimbangan yg disebabkan oleh pergeseran permintaan (Penawaran tetap).
a. Kurva permintaan bergeser dari D ke D1 karena permintaan meningkat, mengakibatkan harga naik dari P ke P1.
b. Kurva permintaan bergeser dari D ke D2 karena permintaan berkurang, mengakibatkan harga turun dari P ke P2.
P
S
P2 D2
P D
P1 D1
0 Q1 Q Q2 Q
2) Perubahan harga keseimbangan yg disebabkan oleh pergeseran penawaran (Permintaan tetap).
a. Kurva penawaran beregser dari S ke S1 karena penawaran naik, mengakibatkan harga turun dari P ke P1.
b. Kurva penawaran beregser turun dari S ke S2 karena penawaran turun, mengakibatkan harga naik dari P ke P2.
P
S2
P2
S
P
Q
BAB VII
BENTUK-BENTUK PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang diperjualbelikan. Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.
2. Syarat Pasar
a. Ada Penjual
b. Ada Pembeli
c. Ada Uang
d. Ada Barang
e. Ada Tempat
3. Fungsi Pasar
a. Fungsi Distribusi
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
b. Fungsi Pembentukan Harga
Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi Promosi
Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang/jasa tertentu.
4. Macam-macam Pasar
a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Pasar Barang Konsumsi
Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya : barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.
2) Pasar Barang Produksi
Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya : mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.
5. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Setempat
Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi suatu daerah kecil tertentu.
b. Pasar Daerah
Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota kabupaten.
c. Pasar Nasional
Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.
d. Pasar Internasional
Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan pembelinya meliputi seluruh dunia.
6. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Harian
Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.
b. Pasar Mingguan
Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.
c. Pasar Bulanan
Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.
d. Pasar Tahunan
Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional bahkan internasional.
7. Menurut sifatnya, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Konkret / Nyata
Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.
b. Pasar Abstrak
Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang akan diperjualbelikan.
8. Menurut hubungan proses pasar :
a. Pasar Input (faktor-faktor produk)
b. Pasar Output (hasil produk)
A. Guna dan Manfaat Barang
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Macam-macam kegunaan atau manfaat barang:
a. Kegunaan bentuk (Utility Plece)
b. Kegunaan Tempat (Utility of Plece)
c. Kegunaan kepemilikan (ownership Utility)
d. Kegunaan waktu (Utility of time)
e. Kegunaan pelayanan (Service Utility)
f. Kegunaan dasar (Emementary Utility)
B. Nilai Barang
Suatu barang dan jasa dikatakan bernilai, karena mempunyai kemampoan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
2. TEORI KONSUMSI
A. Hubungan antara jumlah dan kegunaan suatu barang
Jumlah barang yang dimiliki dan kegunaannya sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap barang tersebut. Manfaat suatu barang bagi tiap-tiap orang akan berbeda-beda tergantung dan kwalitas dari barang yang dimiliki atau di konsumsi.
B. Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
Utilitas dari meminum air dapat dinyatakan dalam angka. Misalnya, pada saat Anda pertama kali minum, tingkat utilitas Anda baru mencapai nilai 6 util. Selanjutnya, pada saat Anda meminum air dalam gelas kedua nilai tingkat utilitas Anda meningkat menjadi 11util. Demikian juga, pada saat Anda meminum air dalam gelas ketiga nilai tingkat utilitas Anda naik lagi menjadi 15 util. Selanjutnya, secara berturut-turut untuk gelas keempat nilai tingkat utilitasnya menjadi 18 util, untuk gelas kelima nilai tingkat utilitasnya menjadi 20 util, untuk gelas keenam nilai tingkat utilitasnya adalah 21util, untuk gelas ketujuh juga nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util. Situasi tersebut dapat digambarkan dalam table, buatlah tabelnya!
C. Hukum Gossen II
H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”
Contoh Tabel yang anda buat tersebut menguraikan tentang seorang konsumen yang memaksimumkan utilitas dari satu barang (air minum) yang dikonsumsinya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap konsumen selalu mencoba mancapai utilitas maksimum dari berbagai jenis barang yang dikonsumsinya. Seandainya harga setiap barang adalah sama, utilitas akan mencapai maksimum pada saat utilitas marjinal dari setiap barang adalah sama. Sebagai contoh, Fatimah mengonsumsi 3 jenis barang yaitu X, Y, dan Z. Ternyata kuantitas X yang kedua, kuantitas Y yang ketiga, dan kuantitas Z yang kelima, memberikan utilitas yang sama. Jadi, Fatimah akan mencapai utilitas maksimum pada saat mengonsumsi dua unit barang X, tiga unit barang Y, dan lima unit barang Z. Secara ringkas, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
MUX = MUY = MUZ
3. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
Faktor produksi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan wirausahawan. Menurut prilaku penggunaannya, faktor produksi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok sebagai berikut:
a. Faktor Produksi Tetap
b. Faktor Produksi Tidak Tetap
BAB V
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. Permintaan
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)
Hukum
permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam
keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum
permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan
akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan,
maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia
adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi
perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.
2. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
6 Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat
tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih membeli buku
dengan kertas koran.
D. Kurva Permintaan
Kurva
ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang
berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta
(Q). Mengapa demikian, karena:
- Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
- Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi membeli karena mampu.
Berdasarkan
keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah
barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Harga
|
Jumlah yang dibeli
|
Rp. 200,00
|
100 unit
|
Rp. 300,00
|
90 unit
|
Rp. 400,00
|
80 unit
|
Rp. 500,00
|
70 unit
|
Rp. 600,00
|
60 unit
|
Rp. 700,00
|
50 unit
|
Rp. 800,00
|
40 unit
|
Dari contoh di atas, kerjakan latihan berikut dalam bentuk kurva permintaan!
Harga
|
Jumlah yang dibeli
|
Rp. 300,0 0
|
900 unit
|
Rp. 400,0 0
|
800 unit
|
Rp. 500,00
|
700 unit
|
Rp. 600,00
|
600 unit
|
Rp. 700,00
|
500 unit
|
E. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva
permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan,
apa artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan
juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada
saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi
Rp.40,00 jumlah permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun
menjadi Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70 unit.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan
masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan
meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan
turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.
Dari
data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya.
Pada saat harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit.
Harga naik menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang diminta turun menjadi 750
unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang
diminta naik menjadi 1.300 unit.
F. Hukum Penawaran (The Law Of Supply)
Penawaran
adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya
penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga
antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
Apabila
harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan
meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran berbanding
lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan hukum permintaan.
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
2. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
3. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
4. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
5. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.
H. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan
bahwa jika harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam
jumlah yang lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan
seksama.
Tabel Penawaran
Harga
|
Jumlah yang ditawarkan
|
Rp. 100,00
|
200 unit
|
Rp. 200,00
|
300 unit
|
Rp. 300,00
|
400 unit
|
Rp. 400,00
|
500 unit
|
Rp. 500,00
|
600 unit
|
Setelah
Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran,
cobalah selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva
permintaan.
Data Permintaan dan Penawaran
Harga
|
Jumlah permintaan
|
Jumlah penawaran
|
Rp. 200,00
|
900 unit
|
300 unit
|
Rp. 300,00
|
800 unit
|
400 unit
|
Rp. 400,00
|
700 unit
|
500 unit
|
Rp. 500,00
|
600 unit
|
600 unit
|
Rp. 600,00
|
500 unit
|
700 unit
|
Rp. 700,00
|
400 unit
|
800 unit
|
H. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi 60 unit, kurva bergeser ke kanan.
- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi 25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
No.
|
Harga
|
Jumlah penawaran
|
1
|
Rp. 25,00
|
500 unit
|
2
|
Rp. 35,00
|
650 unit
|
3
|
Rp. 20,00
|
400 unit
|
Cobalah buat kurva penawaran dengan data-data di atas!
KESEIMBANGAN HARGA
Setelah mempelajari kegiatan ini, siswa dapat:
1. menjelaskan arti harga keseimbangan;
2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;
3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;
4. menyebutkan golongan pembeli;
5. menyebutkan golongan penjual;
6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan
7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.
1. menjelaskan arti harga keseimbangan;
2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;
3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;
4. menyebutkan golongan pembeli;
5. menyebutkan golongan penjual;
6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan
7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.
Permintaan/pembeli
berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang
murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara
permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut
keseimbangan harga.
2. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga
keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi
rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara
produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga
keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan
permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva
penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya
harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya
jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan
dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.
Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P
pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan
(S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
Penjual
menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/
ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00
dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi
kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha
menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada
harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, sebesar 5.000 unit.
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli
dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga
pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi
konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a.
Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang
memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal)
mendapatkan premi konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga
pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi
produsen.
b.
Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal
yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub
marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
c.
Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak
memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga
pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik
keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari
naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.
Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.
Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun.
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.
Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.
Agar
Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik
keseimbangan akibat pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam
satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.
Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.
Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.
Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.
Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P
Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan jumlah penawaran dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi 50 unit, harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30 unit, harga naik menjadi 40,00.
BAB VI
HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
BAB VII
BENTUK-BENTUK PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang diperjualbelikan. Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.
2. Syarat Pasar
a. Ada Penjual
b. Ada Pembeli
c. Ada Uang
d. Ada Barang
e. Ada Tempat
3. Fungsi Pasar
a. Fungsi Distribusi
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
b. Fungsi Pembentukan Harga
Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi Promosi
Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang/jasa tertentu.
4. Macam-macam Pasar
a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Pasar Barang Konsumsi
Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya : barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.
2) Pasar Barang Produksi
Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya : mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.
5. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Setempat
Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi suatu daerah kecil tertentu.
b. Pasar Daerah
Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota kabupaten.
c. Pasar Nasional
Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.
d. Pasar Internasional
Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan pembelinya meliputi seluruh dunia.
6. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Harian
Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.
b. Pasar Mingguan
Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.
c. Pasar Bulanan
Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.
d. Pasar Tahunan
Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional bahkan internasional.
8. Menurut hubungan proses pasar :
a. Pasar Input (faktor-faktor produk)
b. Pasar Output (hasil produk)
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi 50 unit, harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30 unit, harga naik menjadi 40,00.
BAB VI
HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
a. Fungsi permintaan dan penawaran, kurva permintaan dan penawaran
1. Fungsi permintaan
a. Fungsi ialah, suatu hubungan memasangkan setiap elemen dari suatu himpunan terhadap satu elemen himpunan lain dengan tepat.
b. Fungsi permintaan
Variabel yang mempengaruhi (P), variable yang dipengaruhi (Q).
Q = f(P)
· Fungsi permintaan linier
Secara matematis ditulis:
Q = f(P), Q = a-Bp
Sehingga diperoleh rumus:
(P-P1)/(P2-P1) = (Q-Q1)/(Q2-Q1)
Contoh soal:
1) Fungsi permintaan dinyatakan dengan persamaan Qd=10-2P. Gambar kurva permintaannya!
Jawaban:
Permintaan
|
Qd = 10-2P
| |
P
Q
|
0
10
|
5
0
|
(Q,P)
|
(10,0)
|
(0,5)
|
P
5
Qd = 10-2P
0 5 10 Q
2) Pada tingkat harga Rp 1.000,- barang yang diminta konsumen sebanyak 400 unit. Harga naik menjadi Rp 1.500,-, jumlah barang yang diminta konsumen turun menjadi 300 unit. Carilah fungsi permintaannya!
Jawaban:
Bentuk umum:
Qd = a-Bp
400 = a-1000b
300 = a-1500b
100 = 500b
b = 0,2 à substitusikan ke persamaan 1
è 400 = a-1000(0,2)
400 = a-200
a = 600
Fungsi a à Qd = a-Bp à Qd = 600-0,2P
2. Fungsi penawaran linier
Q = f(P) = a+bP
Contoh soal:
Pada tingkat harga Rp 1.500,- jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 300 unit. Harga naik menjadi Rp 1.600,-, numlah barang yang ditawarkan naik menjadi 600 unit. Carilah fungsi penawarannya, serta gambarkan grafiknya!
Jawaban:
Bentuk umum:
Qs = a+Bp
300 = a+1500b
-300 = -100b
b = 3 à Substitusikan ke persamaan q
è 300 = a+1500(3)
300 = a+4.500
a = -4.200
Fungsi penawaran à Qs = a+Bpà Qs = -4.200+3P
Kurva fungsi Qs = -4.200+3P
a. Titik potong dengan sumbu P à Qs = 0
Qs = -4.200 + 3P
0 = -4.200 + 3P
3P = 4.200
P = 1.400 à diperoleh titik (0,1400)
b. Titik potong dengan sumbu Q à P = 0
Qs = -4.200 + 3(0)
Qs = -4.200 à diperoleh titik (-4.200,0)
P
(0,1400)
Qs = -4.200+3P
(-4.200,0) 0 Q
b. Pengertian elastisitas dan macam-macamnya
Pada harga yang tetap (cetrisparibus), jika harga berubah akan mengakibatkan perubahan permintaan maupun penawaran. Ada dua elastisitas:
1. Elatisitas permintaan
Ialah, tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yg diminta terhadap perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Permintaan= (Persentase perubahan jumlah barang/jasa yg diminta) /(presentase perubahan harga)
Atau untuk rumus Absolut /Busur:
Ed =
Sedangkan untuk rumus relative:
E = (P1/Q1) x (∆Q/∆P)
Keterangan:
P1 = Harga mula-mula
P2 = Harga setelah perubahan
Q1 = Jumlah mula-mula
Q2 = Jumlah setelah perubahan
∆P = Perubahan harga (P2-P1)
∆Q = Perubahan permintaan (Q2-Q1)
· Macam-macam elastisitas permintaan:
a) Permintaan Elastis (Ed>1)
Konsumen peka terhadap perubahan harga barang. Contoh: Barang-barang elektronik (VCD, TV, DVD,dsb).
b) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)
Pada harga tetap besarnya permintaan tak trehingga (berapapun persediaan barang/jasa yg ada akan habis diminta oleh konsumen). Contoh: BBM.
∆Q=∞
∆P= 0
Ed= (∆Q/∆P)x(P/Q) = ∞
c) Permintaan Inelastis (Ed<1)
Meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya.
Contoh: Barang2 kebutuhan pokok dan barang-barang yg tidak punya pengganti.
d) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed=0)
Untuk barang yg sangat penting, berapapun perubahan harga tidak akan mempengaruhi jumlah barang yg diminta.
Contoh: Lukisan peninggalan dari eplukis terkenal, tanah.
e) Permintaan Elastis Uiter (Ed = 1)
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yg diminta sebesar 1%.
· Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Elastisitas Harga dari Permintaan
a. Ketersediaan barang substitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubstitusi, maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
b. Intensitas kebutuhan
c. Pendapatan konsumen
d. Tradisi
2. Elastisitas Penwaran
ialah, tingkat/derajad kepekaan perubahan jumlah yg ditawarkan terhadap perubahan harga. Besar kecilnya pengaruh perubahan jumlah yg ditawarkan terhadap perubahan harga diukur dengan koefisien elastisitas.
Es = ((∆Q/Q1)x100%)/((∆P/P1)x100%)
= (∆Q/∆P)x(P1/Q1)
· Macam-macam Elastisitas Penawaran:
a) Penawaran Elastis (Es>1)
Bahwa penjual peka terhadap harga, adanya perubahan harga 1% menyebabkan trejadinya perubahan jumlah yg ditawarkan lebih dari 1%.
b) Penawaran Elastis Sempurna(Es = ~)
Pada harga tretentu jumlah barang yg ditawarkan tidak terbatas/perubahan harga 0% menyebabkan trejadinya perubahan jumlah barang yg ditawarkan lebih dar 0%.
c) Penawaran Inelastis (Es<1)
Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yg ditawarkan kurang dari 1%.
d) Penawaran Inelstis Sempurna (Es = 0)
Pada tingkat harga berapapun jumlah barang yg ditawarkan tetap.
e) Penawaran Elastis Satuan (Es = 1)
Presentase perubahan harga sama dengan presentase jumlah barang yg ditawarkan.
· Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
a) Waktu
1) Jangka waktu sangat pendek
2) Jangka Pendek
3) Jangka Panjang
b) Daya tahan produk
c) Kapasitas produksi
c. Menentukan elastisitas permintaan dan penawaran
Contoh soal:
1) Hitunglah elastisitas dan sifat elastisitasnya jika diketahui:
P
|
Q
|
Rp 50.000,-
|
10.000 Unit
|
Rp 70.000,-
|
8.000 Unit
|
2) Pada saat harga barang Rp 400,-/unit, banyaknya barang yang ditawarkan 20 unit. Bila harga naik menjadi Rp 800,-/unit, banyaknya barang yg ditawarkan 25 unit. Elastisitas harga dari penawaran tersebut adalah?
Jawaban:
1) Ed = (∆Q/∆P)x(PxQ)
= ((Q2-Q1)/(P2-P1))x(PxQ)
= (-2000/20000)x(50000/10000)
= (-1/10)x5
Ed = -5/10= -1/2 (Ed<1)àInelastis
2) P1= Rp 400,- Q1= 20 unit
P2= Rp 800,- Q2= 25 unit
Es = (∆Q/∆P)x(P/Q)= (5/400)x(400/20)
= 2000/8000= ¼ (Es<1) à Inelastis
d. Pengertian harga dan output keseimbangan
Harga keseimbangan = harga pasar
Harga kseimbangan adalah, “Harga yg terbentuk pada tingkat dimana jumlah yg diinginkan penjual maupun pembeli adalah sama.”
Output keseimbanagn adalah, “Jumlah barang yang disepakati entara penjual dan pembeli yang terbentuk pada tingkat harga yang diepakati antara penjual dengan pembeli.”
Keseimbangan pasar terbentuk dari titik temu kurva permintaan dan kurva penawaran.
P
10000 S
5000 E
D
0 5 10 Q
Keterangan:
Pada harga barang Rp 10.000,- barang yang ditawarkan oleh penjual sebanyak 10 unit, tetapi yang diinginkan oleh pembeli adalah 5 unit. Tetapi pada harga turun menjadi Rp 5.000,- penjual menawarkan 5 unit barang yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada harga Rp 5.000,- dan jumlah barang 5 unit inilah terjadinya keseimbangan harga dan output.
e. Menentukan harga dan output keseimbangan
Contoh soal:
Fungsi permintaan Qd = 30-0,5P, dan fungsi penawarannya Qs = -20+2P. Carilah titik keseimbangannya (harga dan jumlah barang), serta gambarkan grafiknya!
Jawaban:
· Keseimbangan à Qd = Qs
30-0,5P = -20+2P
50 = 2,5P
P = 20 à Substitusikan ke persamaan Qd
è Qd = 30-0,5P
Q = 30-0,5(20) = 20
· Keseimbangan terjadi pada (Q,P), yaitu pada tingkat jumlah barang 20 unit dan tingkat harga Rp 20,- (20,20).
· Fungsi permintaan: Qd = 30-0,5P
a) Titik potong sumbu Q à P=0
Qd = 30-0,5(0)
Qd = 30
Diperoleh titik (30,0)
b) Titik potong sumbu P à Q=0
Qd = 30-0,5P
0 = 30-0,5P
P = 60
Diperoleh titik (0,60)
· Fungsi penawaran: Qs = -20 +2P
a) Titik potong sumbu Q à P = 0
Qs = -20+2(0)
Q = -20
Diperoleh titik (-20,0)
b) Titik potong sumbu P à Q = 0
0 = -20 + 2P
P = 10
Diperoleh (0,10)
P
60 Qs = -20 + 2P
20 E (20,20)
10
-20 0 20 30
Qd= 30-0,5P
f. Pergeseran titik keseimbangan
Ada dua macam pergeseran titik keseimbangan
1) Perubahan harga keseimbangan yg disebabkan oleh pergeseran permintaan (Penawaran tetap).
a. Kurva permintaan bergeser dari D ke D1 karena permintaan meningkat, mengakibatkan harga naik dari P ke P1.
b. Kurva permintaan bergeser dari D ke D2 karena permintaan berkurang, mengakibatkan harga turun dari P ke P2.
P
S
P2 D2
P D
P1 D1
0 Q1 Q Q2 Q
2) Perubahan harga keseimbangan yg disebabkan oleh pergeseran penawaran (Permintaan tetap).
a. Kurva penawaran beregser dari S ke S1 karena penawaran naik, mengakibatkan harga turun dari P ke P1.
b. Kurva penawaran beregser turun dari S ke S2 karena penawaran turun, mengakibatkan harga naik dari P ke P2.
P
S2
P2
S
P
Q
BAB VII
BENTUK-BENTUK PASAR
1. Pengertian Pasar
Pasar adalah merupakan proses hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang / jasa yang diperjualbelikan. Alasannya tempat bertemunya penjual dan pembeli tersebut bisa dimana saja. Hal ini berarti yang membedakan pasar dan bukan pasar adalah kegiatan yang dilakukan yaitu transaksi jual beli.
2. Syarat Pasar
a. Ada Penjual
b. Ada Pembeli
c. Ada Uang
d. Ada Barang
e. Ada Tempat
3. Fungsi Pasar
a. Fungsi Distribusi
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
b. Fungsi Pembentukan Harga
Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi Promosi
Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang/jasa tertentu.
4. Macam-macam Pasar
a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Pasar Barang Konsumsi
Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya : barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.
2) Pasar Barang Produksi
Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya : mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.
5. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Setempat
Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi suatu daerah kecil tertentu.
b. Pasar Daerah
Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota kabupaten.
c. Pasar Nasional
Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.
d. Pasar Internasional
Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan pembelinya meliputi seluruh dunia.
6. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Harian
Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.
b. Pasar Mingguan
Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.
c. Pasar Bulanan
Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.
d. Pasar Tahunan
Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional bahkan internasional.
7. Menurut sifatnya, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Konkret / Nyata
Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.
b. Pasar Abstrak
Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang akan diperjualbelikan.
a. Pasar Konkret / Nyata
Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.
b. Pasar Abstrak
Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang akan diperjualbelikan.
8. Menurut hubungan proses pasar :
a. Pasar Input (faktor-faktor produk)
b. Pasar Output (hasil produk)